HAK ORANG TUA
Islam meletakkan penekanan besar pada ketaatan kepada orang tua. Orang tua memegang suatu status yang sangat terkemuka dan terhormat di dalam Masyarakat Islam. Orang tua adalah penyebab yang jelas untuk keberadaan anak dan tanpa merekatidak akan mungkin bagi bayi untuk melihat cahaya dunia. Pada masa anak-anak mereka berusaha keras memperoleh makanan untuk bayi dan menyediakannya semua kenyamanan hidup. Mereka memperoleh sifat buruk menimbun harta untuk penggunaan dan kenyamanan anak-anak mereka yang berikut. Mereka mengasuh bayi mereka dari masa anak-anak sampai menuju] kedewasaan. Orang tua adalah penolong yang nyata. Pemikiran yang luar biasa, tak ada bandingnya pengorbanan dan kasih sayang orang tua ke pada anak-anak mereka. Mereka perlu mempunyai petunjuk dan sikap yang paling ramah ke pada orang tua mereka. Di dalam Islam tugas ke pada orang tua telah ditempatkan hampir sebagai tugas yang tertinggi ke hadapan Allah. Di dalam Al-Qur’an dikatakan :
• •
“Sembahlah Allah dan janganlah kamu mempersekutukan-Nya dengan sesuatupun. dan berbuat baiklah kepada dua orang ibu-bapa, karib-kerabat, anak-anak yatim, orang-orang miskin, tetangga yang dekat dan tetangga yang jauh[294], dan teman sejawat, Ibnu sabil[295] dan hamba sahayamu. Sesungguhnya Allah tidak menyukai orang-orang yang sombong dan membangga-banggakan diri.” (4: 36).
Di tempat lain Al-Qur’an menegaskan :
• •
“(23) Dan Tuhanmu telah memerintahkan supaya kamu jangan menyembah selain Dia dan hendaklah kamu berbuat baik pada ibu bapakmu dengan sebaik-baiknya. jika salah seorang di antara keduanya atau Kedua-duanya sampai berumur lanjut dalam pemeliharaanmu, Maka sekali-kali janganlah kamu mengatakan kepada keduanya Perkataan "ah" dan janganlah kamu membentak mereka dan ucapkanlah kepada mereka Perkataan yang mulia. (24) Dan rendahkanlah dirimu terhadap mereka berdua dengan penuh kesayangan dan ucapkanlah: "Wahai Tuhanku, kasihilah mereka keduanya, sebagaimana mereka berdua telah mendidik aku waktu kecil". ( 17: 23, 24)
Pada ayat lain al-Qur’an mengatakan :
•
“Dan Sesungguhnya Kami telah menguji orang-orang yang sebelum mereka, Maka Sesungguhnya Allah mengetahui orang-orang yang benar dan Sesungguhnya Dia mengetahui orang-orang yang dusta.” (29 : 3).
Untuk mengasumsikan suatu kasombongan ke pada orang tua adalah penuh dosa. Seseorang perlu menahan diri dari memperlakukan orang tuanya dengan kekurang ajaran. Ia perlu mencoba sesuatu untuk menyenangkan mereka, terutama ketika mereka sudah lanjut usia. Ia tidak boleh menyakiti mereka dan melukai hati dan perasaan mereka. Kadang-Kadang perangai mereka dapat menimbulkan marah dan mereka mungkin menggunakan kata-kata kasar sewaktu berkata kepada dia tetapi ia perlu memaklumi perilaku mereka dengan suatu wajah ketenangan tersenyum dan mematuhi mereka membentuk inti hati nya.
Jika Allah memberikan dia suatu kesempatan untuk melayani orang tua nya, ia harus mengambil manfaat maksimum dari kesempatan emas ini. Dengan melayani orang tua nya ia akan mampu memenangkan untuk kepentingan dan kesenangan Allah dan sebagai konsekwensi ia akan mendapat surga. Jika ia tidak hormat kepada orang tua nya, ia akan dipermalukan dan berikan sebagai neraka yang menyedihkan.
Hal Itu dikatakan oleh Abu Hurairah (Allah disenangkan oleh dia)
Abu Al-Darda' (Allah disenangkan oleh dia) yang diceriterakan bahwa ia telah mendengar Rasulullah (Damai dan berkat Allah jadilah atasnya) katanya : Bapak adalah pertengahan gerbang Surga. Maka jika kamu suka, kamu bisa mamperbaiki itu maupun merobohkan itu. ( Tirmidhi Dan Ibn Majah).
Abu Umama (Allah disenangkan oleh dia) yang diceriterakan yang seorang laki-laki berkata: "Hai' Rasulullah! " Apakah yang merupakan hak orang tua di atas anak mereka?" Rasulullah menjawab: " Mereka adalah Surga dan Nerakamu". ( Ibn Majah).
Jabir (Allah disenangkan oleh dia) yang dilaporkan bahwa yang nabi (damai dan berkat Allah atasnya) katanya : " Mereka mempunyai tiga kualitas di dalam dia, Allah akan membuat kematiannya dan akan memberikan dia surga yang abadi kepada yang lemah, kebaikan kepada orang tua dan membantu kepada budak. (Tirmidhi).
Jihad, suatu usaha religius di jalan Allah adalah salah satu dari tugas-tugas Islam yang wajib. Yang diperlukan dengan tegas untuk melakukan apapun juga yang mereka dapat ke arah penyebaran Islam, pertahanan dan mempertahankan jalan Islam. Mereka dinasehatkan untuk mempersembahkan hidup mereka, waktu, kekayaan dan energi untuk membawa bimbingan ketuhanan itu ke pada mereka yang bodoh maupun lawan Islam. Sungguh baik membuktikan dari berbagai Ayat Al-Qur’an suatu dan tradisi Nabi (Damai dan berkat Allah kepadanya) kemuliaan yang unik itu dan jasa rohani Jihad tetapi jasa kepada orang tua yang terutama pada usia tua mereka ketika mereka ada dalam keadaan ketakberdayaan jauh lebih penting dibanding berjihad di jalan Allah.
Dikatakan oleh Abdullah Ibn'Amr (Allah disenangkan oleh dia) bahwa seseorang datang kepada Rasulullah (Damai dan berkat Allah kepadanya) dan mencari ijin untuk mengambil bagian jihad. Lalu sesudah itu ia berkata, ''Apakah orang tua mu dalam keadaan hidup?" Ia menjawab dengan persetujuan. Kemudian Nabi (Damai dan berkat Allah kepadanya) berkata : ''Kamu harus memberi upaya terbaik mu di dalam melayani mereka.'' (Yang disetujui).
Hendaknya jangan melakukan apapun yang bisa melukai peranaan bapaknya. Siapapun yang ingin memperoleh kebaikan Allah, harus mencari kesenangan bapaknya. Seorang putra yang tidak hormat dan tidak sopan ke pada bapaknya, adalah orang yang bernasib sial. Ia menimbulkan kemurkaan Allah.
'Abdullah Ibn ' Amr (Allah disenangkan oleh dia) mengatakan bahwa Rasulullah (Damai dan berkat Allah atasnya) berkata : '' Kesenangan Tuhan adalah pada kesenangan bapak dan kemurkaan Tuhan adalah di pada kemurkaan bapak. (Tirmidhi)
Saat nampak wajah tersayang seorang putra memberikan penghargaan pada orang tuanya yang paling tinggi dan ia memperoleh penghargaan dari Allah.
Diberitakan oleh Ibn 'Abbas (Allah disenangkan oleh dia) bahwa Rasulullah (Damai dan berkat Allah atasnya) yang dikatakan ; Apabila saja seorang putra taat kepada orang tua nya dengan ramah, Allah akan memberikan dia yang sepadan suatu Ziarah diterima untuk tiap-tiap wajah. ( Baihaqi)
Di dalam mematuhi orangtua beberapa manfaat terukur mungkin diperoleh dunia ini. Suatu saat ketika tiga orang telah ditolong dari suatu bencana mengerikan dalam kaitan dengan ketaatan dan tindakan mulia. Diceriterakan oleh Ibn'Umar (Allah disenangkan oleh dia) dari Rasulullah (Damai dan berkat Allah atasnya) Ia berkata,'' Sekali ketika tiga orang dalam suatu perjalanan telah dikejar hujan. Mereka mengambil tempat perlindungan di dalam gua suatu gunung. Suatu batu karang runtuh mulut gua dan menghalangi jalan keluar. Mereka sepenuhnya terkurung. Sehingga mereka berkata kepada satu sama lain, pikiran mu tindakan yang mana yang akan kamu lakukan dengan sungguh-sungguh demi Allah. memohonkan ke Allah sehingga Ia dapat memindahkan itu. Salah satu dari kemudian berkata: ' Ya Allah ! Aku mempunyai orangtua tua renta dan tua dan anak-anak muda buat siapa domba-dombaku. Kapan saja aku pergi ke pada mereka malam hari, aku mengambil susu dan memberikan pertama kekepada orangtuaku untuk di minum sebelum anak-anak ku sendiri. Suatu hari aku tidak bisa kembalikan hingga senja. Kemudian aku menemukan mereka baru saja tertidur. Aku mengambil susu dan yang tinggalkan di dekat kepala mereka karena aku tidak suka membangunkan mereka. Aku tidak juga memberi makan anak-anakku dengan susu sebelum memberikan kepada orang tuaku. Anak-Anak yang dilanjutkan tangisan dalam kaitan dengan rasa lapar pada kaki ku. Kondisi aku ini dan milik mereka terus hingga itu fajar menyingsing. Jika kemudian Kamu (Allah) sungguh baik sadar akan fakta ini yang aku telah melakukannya untuk mencari kesenangan Mu, Kamu perlu membukakan bagi kami agar kami dapat lihat kaki langit itu '. Maka Allah memberi kesempatan kepada mereka hingga mereka lihat kaki langit itu. Orang laki-laki yang kedua berkata: 'ya Allah! Aku mempunyai putri paman ku yang sangat ku cintai. Aku mengumpulkan seratus Dinars dan menawarkan padanya, ketika aku telah tundukkan untuk mempunyai menikahinya, dia berkata, ya' Allah! Ketakutan Allah dan tidak menurut kesenangan diri suatu tindakan penuh dosa serius. Setelah itu aku memisahkan. ya Allah! Jika kamu mengetahui pembukaan. Allah yang aku telah juga untuk mencari Kesenangan mu, melebarkan pembukaan. Allah kemudian memberi kesempatan kepada mereka. Dikatakan yang ketiga:" Aku telah mempekerjakan suatu pekerja untuk tanam jagung. Setelah penyelesaian pekerjaan, ia menuntut gaji nya tetapi aku menunda pembayaran itu. Ia merasa terganggu dan meninggalkan aku. Aku melanjut menanami daratan dan berpendapatan uang cukup dari produksi nya untuk membeli lembu. Setelah itu ia datang kepada saya dan membayar aku uang panduku". Aku berkata: "Sangat aku tidak bercanda dengan kamu, mengambil lembu itu dan gembala mereka." Jika Kamu (Allah) mengetahui bahwa aku mengikuti mencari-cari Kesenangan Mu, memindahkan runtuhan di mulut gua dan membuatnya membuka namun lebih luas. Kemudian Allah bersih pembukaan itu untuk mereka. ( Setujui)
Doa setulus hati tunggal dapat menghindari suatu dan bencana segera terjadi hidup mungkin diperpanjang oleh ketaatan ke orang tua. Hanyalah dosa dan perilaku tidak sopan ke arah orang tua seorang laki-laki hanya memiliki sementara dan rohani nya.
Diberitakan oleh Thauban (Allah disenangkan oleh dia) bahwa Rasulullah (Damai dan berkat Allah atasnya) yang dikatakan: "Tak lain hanya permohonan yang dapat mencegah takdir dan tak lain hanya ketaatan ke orang tua dapat memperpanjang hidup. Seorang laki-laki dirampas perbekalannya dalam kaitan dengan dosanya yang ia lakukan. (Ibn Majah)
Antara orang tua, ibu diharapkan untuk lebih disukai daripada bapak menyangkut ketaatan sebab dia telah membagi bersama bagian terbesar kekurangan anak bayi. Karena ibu adalah sensitip dan lemah, dia berhakmendapat perhatian khusus, perawatan yang lebih baik dan perilaku yang lebih simpatik. Allah SWT dan Nabi (Damai dan berkat Allah atasnya), dengan jelas dinyatakan dari Ayat al-Qur’an bahwa ibu menduduki suatu tempat utama di dalam kehidupan keluarga. Allah berfirman :
•
“Dan Kami perintahkan kepada manusia (berbuat baik) kepada dua orang ibu- bapanya; ibunya telah mengandungnya dalam Keadaan lemah yang bertambah- tambah, dan menyapihnya dalam dua tahun. bersyukurlah kepadaku dan kepada dua orang ibu bapakmu, hanya kepada-Kulah kembalimu.” (31: 14)
• • •
“Kami perintahkan kepada manusia supaya berbuat baik kepada dua orang ibu bapaknya, ibunya mengandungnya dengan susah payah, dan melahirkannya dengan susah payah (pula). mengandungnya sampai menyapihnya adalah tiga puluh bulan, sehingga apabila Dia telah dewasa dan umurnya sampai empat puluh tahun ia berdoa: "Ya Tuhanku, tunjukilah aku untuk mensyukuri nikmat Engkau yang telah Engkau berikan kepadaku dan kepada ibu bapakku dan supaya aku dapat berbuat amal yang saleh yang Engkau ridhai; berilah kebaikan kepadaku dengan (memberi kebaikan) kepada anak cucuku. Sesungguhnya aku bertaubat kepada Engkau dan Sesungguhnya aku Termasuk orang-orang yang berserah diri". (46: 15)
Dipandang dari ayat al-Qur’an, pengorbanan ibu secara komparatif lebih besar dari pada bapak. Oleh karena itu dia sangat memerlukan suatu perawatan lebih baik sebab dia adalah yang lebih sensitip dan lemah. Rasulullah ( Damai dan berkat Allah atasnya) telah menerangkan ayat ini di dalam detil lebih besar:
Abu Hurairah (Allah disenangkan oleh dia) menceritakan yang seorang laki-laki kepada rasulullah (Damai dan berkat Allah atasnya) dan bertanya: "Siapa yang di antara orang-orang yang paling berhak memperoleh perawatan baik ku ?"
Nabi menjawab : " ibumu."
Ia bertanya : " Siapakah berikutnya?.
Jawaban adalah : " Ibumu."
Kemudian ia bertanya : "siapa yang yang kemudian?"
Ia menjawab : "ibumu."
Kemudian pada pertanyaannya yang keempat Nabi mengatakan :"Kemudian adalah bapak mu." (Yang disetujui).
Tempat mengasuh Islam yang yang kemudian ke Allah dan Rasul Nya (Damai dan berkat Allah atasnya) mengenai ketaatan dan kemudian datang putaran bapak dan lain keluarga. Singkatnya, seperti ungkapan, surga berada dibawah kaki ibu. Jika seorang anak mencintai dan melayani ibunya, ia akan mampu mempergunakan kesempatan kesempatan mungkin yang maksimum dalam hidup. Pada sisi lain seorang anak yang tidak hormat akan dipermalukan dan dirampas dari semua peluang mencapai kemakmuran dan kesenangan di dunia.
Diberitakan oleh Mu'Awiya bin Jahima yang Jahima (Allah disenangkan oleh dia) datang kepada Rasulullah (Damai dan berkat Allah atasnya) dan berkata, " ya Rasulullah! Aku sudah menyusun pikiranku untuk mengerahkan diriku di dalam kekuatan dan aku mempunyai beberapa untuk mencari nasehatmu." Ia berkata, " Sudahkahkah kamu mendapat ibumu?" Ia (Jahima) menjawab, "Ya." Ia (Rasulullah) mengatakan, "Kemudian salah berpegang kepada ; berpantang dengannya, karena surga berada di bawah kakinya." (Ahmad Dan Nasa'i).
Jika seseorang telah melakukan suatu dosa, ia lebih baik mencari perbaikannya melalui jasa dari ibunya atau keluarga dekat nya.
Ibn ' Umar (Allah disenangkan oleh dia) yang diceriterakan seorang laki-laki datang kepada Rasulullah (Damai dan berkat Allah atasnya) dan berkata, " Rasulullah! Aku sudah melakukan suatu dosa besar. Adakah tobat untuk aku?" Ia (Rasulullah) menjawab Hal Itu. Ia (Rasulullah) bertanya jika ia telah melayani ibunya. Ia menjawab dengan persetujuan. Ia (Rasulullah) berkata, "Kemudian menyetujui perawatan baiknya." (Tirmidhi).
Rasulullah (Damai dan berkat Allah atasnya) adalah seorang anak anumerta menurut keturunannya. Ia telah dirampas kasih sayangnya pada umur enam tahun. Kapan saja ia lewat kuburan ibunya, ia berhenti ke sana untuk sekali waktu. Air mata akan meleleh pipinya yang suci teringat ibu terkasihnya.
Dilaporkan oleh Abu'l Tufal (Allah disenangkan oleh dia) bahwa ia melihat Rasulullah (Damai dan berkat Allah atasnya) membagi-bagikan daging pada Ji'irrana ketika seorang nyonya nampak dan pada akhirnya mendekati dia (Rasulullah). Kemudian ia menyebar selendang nya untuk nya. Dia duduk di atas itu. Aku berkata, :" Siapakah dia?" Mereka berkata, " dia adalah ibu (membantu perkembangan) ibu siapa yang telah menyusui dia." ( Abu Dawud).
Pada kesempatan lain Rasulullah (Damai dan berkat Allah atasnya) yang enam ribu tawanan perang yang tertangkap di Pertempuran Hunain. Salah satu dari alasan-alasan untuk menentukan kebebaskan mereaka adalah bahwa sebagian dari tawanan kepunyaan suku bangsa Halima, ibu angkatnya.
Seseorang perlu menunjukkan kebaikan untuk orang tua sekalipun mereka adalah politheis. Terutama sekali adalah ibu kewajiban untuk memberi mereka, menghormati dan melayani mereka dengan setia. Anak-Anak di dalam keadaan apapun harus memelihara orang tua mereka. Perbedaan agama tidak membebaskan anak-anak dari tanggung jawab menyumbangkan jasa kepada orang tua mereka. Fakta ini dinyatakan Tradisi yang berikut Rasulullah (Damai dan berkat Allah atasnya) :
Asma' Bint Abi Bakr (Allah disenangkan oleh mereka berdua) siapa yang dulu adalah politheis seperti saya sepanjang Perjanjian Quraish (Hudaibiya). Aku berkata, " ya Rasulullah! ibu ku telah datang kepada saya selagi dia adalah melawan terhadap ajaran Islam. Perlukah aku memelihara hubungan kepadanya." Ia menjawab, " Ya, meluas hubungan dekat kepada nya."
Seseorang Islam perlu memiliki perilaku hormat ke arah para teman dari bapaknya dan rekan wanita dari ibu nya. Persahabatan dengan mereka adalah suatu riang dalam penyamaran. Seseorang perlu mencari nasihat mereka dan menghormati kepada pendapat mereka.
Diberitakan otoritas Ibn 'Umar (Allah disenangkan oleh dia) bahwa Rasulullah (Damai dan berkat Allah atasnya) mengatakan, " Kebaikan yang yang paling sempurna (yang dilaksanakan kepada orang tua) adalah seorang laki-laki berteman para teman dari ayah setelah nis kematian. (Muslim)
Pertimbangan Islam sangat yang tidak diinginkan yang seseorang perlu menegur orang tua dari yang lain. Itu dinyatakan Tradisi yang berikut Rasulullah (Damai dan berkat Allah atasnya):
'Abdullah Ibn 'Amr (Allah disenangkan oleh dia) yang diceriterakan bahwa Rasulullah (Damai dan berkat Allah atasnya) mengatakan, "Omelan laki-laki kepada orang tuanya adalah salah satu dari dosa yang terbesar."Orang-Orang bertanya, " Ya Rasulullah ! Dapatkah seorang laki-laki mencerca orang tuanya?" Ia menjawab, " Ya, ia mencerca bapak miliknya ketika ia mencerca bapak dari orang laki-laki lain. Ia menyakititi ibu nya ketika ia menyakititi ibu dari orang laki-laki lain. ( Suatu ketamakan Atas)
Tugas ke pada orang tua jauh lebih penting dibanding tugas-tugas ke arah isteri. Jika ada suatu konflik antara hak orang tua dan mereka yang dari isteri, yang terdahulu harus berlaku. Seseorang perlu menyukai orang tuanya kepada isterinya. Dengan kata lain isteri harus ditinggalkan untuk mencari-cari kesenangan dari bapaknya atau mengasuh. Jika orang tua dikesampingkan demi isteri, yang tidak memenuhi kewajiban akan diambil ke tugas menjengkelkan di dalam Alam baka.
Diberitakan oleh Ibn 'Umar (Allah disenangkan oleh dia) bahwa ia mempunyai seorang isteri yang ia mencintai tetapi 'Umar (Allah disenangkan oleh dia) yang dibenci. Ia berpesan kepadaku untuk menceraikan nya tetapi aku menolak (untuk mematuhi). Kemudian ' Umar (Allah disenangkan oleh dia) datang kepada Rasulullah (Damai dan berkat Allah atasnya) dan menyebutkan perihal itu kepadanya. Sehingga Rasulullah (Damai dan berkat Allah atasnya) berkata kepadaku, " Ceraikan dia."(Tirmidhi)
serang pejabat keturunan yang saleh untuk memandang jasa kepada orang tua mereka. Seseorang perlu ingat mereka dan menawarkan doa yang memohon kemurahan hati Allah atas mereka. Ia perlu menjalankan perintah mereka dan memenuhi semua apa yang mereka janjikan. Jika mereka berhutang, anak perlu membayar bagi mereka. Yang ditinggal diangkat ke derajat tingkat yang tinggi menyukai jika keturunan nya memberi derma atas nama Allah untuk dia.
Diceriterakan oleh Abu Usaid Malik ibn Rabi'a al-Sa'idi yang suatu ketika mereka sedang duduk dekat Rasulullah (Damai dan berkat Allah atasnya) ketika seorang laki-laki Banu Salima datang kepadanya dan bertanya: Ya Rasulullah! di manapun ketaatan kepada orang tua yang telah meninggal bahwa aku dapat menunjukkan kepada mereka setelah kematian mereka? Rasulullah menjawab," Ya, berdoa untuk mereka, untuk mencari pengampunan untuk mereka, untuk memenuhi janji mereka setelah kematian mereka dan persahabatan nafkah dengan mereka yang tidaklah dihubungkan dengan kamu tetapi melalui sampai mereka dan untuk menghormati para teman mereka. (Ibn Majah)
Seseorang perlu sering menawarkan doa yang memohon kemurahan hati Allah atas orang tuanya. Al-Qur’an menceriterakan:
“(40) Ya Tuhanku, Jadikanlah aku dan anak cucuku orang-orang yang tetap mendirikan shalat, Ya Tuhan Kami, perkenankanlah doaku. (41) Ya Tuhan Kami, beri ampunlah aku dan kedua ibu bapaku dan sekalian orang-orang mukmin pada hari terjadinya hisab (hari kiamat)". ( 14: 40, 41)
“Ya Tuhanku! ampunilah Aku, ibu bapakku, orang yang masuk ke rumahKu dengan beriman dan semua orang yang beriman laki-laki dan perempuan. dan janganlah Engkau tambahkan bagi orang-orang yang zalim itu selain kebinasaan". (71:28)
Diberitakan oleh Abu Hurairah (Allah disenangkan oleh dia) bahwa Rasulullah (Damai dan berkat Allah atasnya) mengatakan," Ketika orang mati diangkat ke derajat tingkat kebaikan tinggi, ia, di dalam kejutan, bertanya, 'Bagaimana bisa?' Allah menjelaskan kepadanya bahwa keturunannya tengah menawarkan doa yang memohon kemurahan hati untuk dia" (dan Ia telah menerima itu). Kamu perlu memenuhi semua janji dibuat oleh orang tua mu. ( Thirmidhi)
Diceriterakan oleh 'Abdullah Ibn 'Abbas (Allah disenangkan oleh dia) bahwa Sa'd Ibn 'Ubada al-Ansari menyampaikan kepada Rasulullah (Damai dan berkat Allah atasnya) : "Ya' Rasulullah! Ibuku yang telah mengambil suatu janji tetapi dia meninggal sebelum pemecatan itu. Dapatkah aku sekarang memenuhi janji itu pada atasannya atas nama?" Rasulullah (Damai dan berkat Allah atasnya) mengatakan, " Mengapa bukan? Kamu harus Selesaikan janji yang diambil oleh nya," ( Bhukhari dan Muslim)
A'Isha (Allah disenangkan oleh nya) yang dilaporkan yang seorang laki-laki bertanya kepada Rasulullah (Damai dan berkat Allah atasnya): Ibuku mati disebabkan kelaparan, dan bernazar bahwa jika dia bisa sudah berbicara, aku Pasti telah memberi sedekah. Maka, akankah dihadiahi jika aku memberi sedekah?" Ia (Rasulullah) menjawab dengan persetujuan. (Yang disetujui)
Abu Hurairah (Allah disenangkan oleh dia) menceritakan bahwa Rasulullah (Damai dan berkat Allah atasnya) mengatakan : "Periode dari tindakan orang laki-laki menyimpulkan ketika ia mati tetapi ada yang berbagai hal berlanjut untuk usahakan manfaat kepadanya bahkan setelah kematiannya yang terulang seperti pengorbanan, pengetahuan yang diberikan yang disampaikan keturunan yang memanjatkan doa secara terus-menerus memohon kemurahan hati Allah atas dia." ( Muslim)
Seseorang perlu merasa hormat penuh dan kepada orang tuanya dan keluarga dekat mereka. Jika seseorang mempunyai sikap acuh tak acuh memihak atau tidak bertanggungjawab berbuat kepada mereka, itu akan dipertanggungjawabkan di depan Allah pada Hari Penghakiman. Itu adalah benar-benar cukup mempertunjukkan tak berterima kasih ke Allah.
Mughira (Allah disenangkan oleh dia) mengatakan bahwa Rasulullah (Damai dan berkat Allah atasnya) mengatakan, "Allah telah buat yang tak syah untuk kamu penentangan ke arah para ibu mu. ( Yang disetujui)
Diberitakan oleh Abu Bakr (Allah disenangkan oleh dia) bahwa Rasulullah (Damai dan berkat Allah atasnya) mengatakan, Allah Yang Maha Kuasa boleh memaafkan semua dosa ketika Ia menyenangkan kecuali penentangan ke orang tua. Ia perlu agak bergegas (untuk menghukum) dia siapa yang mengerjakan itu di dalam hidup nya sebelum kematian. ( Baihaqi)
Ibn 'Amr (Allah disenangkan oleh dia) menceriterakan bahwa] Rasulullah (Damai dan berkat Allah atasnya) mengatakan, "orang yang sombong akan kebaikan, atau orang yang keras kepala (kepada orang tua nya) dan peminum haruslah tidak masuk Surga." (Nasa'i)
Diceriterakan oleh Mughira (Allah disenangkan oleh dia) bahwa Rasulullah (Damai dan berkat Allah atasnya) mengatakan : Allah buat yang tak syah untuk kamu penentang untuk mengasuh, kuburkan hidup para putri, menolak bantuan ; dan Ia tidak menyukai untuk kamu gosip sembarangan, tanya jawab dan penerobosan properti. ( Yang disetujui).
Seseorang harus mematuhi orang tuanya secara tulus. Sekalipun permintaan mereka secara kebetulan menyerang untuk mencicipi dan perangai, ia harus menyelesaikan perintah mereka dengan suatu wajah tersenyum menyajikan mereka tidaklah bersifat menghina kepada ajaran Islam. Seseorang harus mengingat bahwa tugas putra ke arah kebesaran Allah jadilah lebih penting dibanding yang ke arah orang tuanya. Ketika di sana muncul suatu konflik antara dua tugas-tugas ini, yang belakangan harus mengorbankan pilihan kepada yang terdahulu. Sebagai contoh jika bapak memerintahkan putranya untuk menjadi suatu politheis atau menurut kesenangan diri suatu tindakan penuh dosa, ia perlu dengan datar berkeberatan untuk mematuhi perintahnya. Jika mungkin ia perlu dengan kejam memukul mundur permintaan kecurangan mereka. Hampir semua Para nabi (Damai jadilah atas mereka) yang ditindak maka.
Al-Qur’an menyatakan :
“Dan Kami wajibkan manusia (berbuat) kebaikan kepada dua orang ibu- bapaknya. dan jika keduanya memaksamu untuk mempersekutukan aku dengan sesuatu yang tidak ada pengetahuanmu tentang itu, Maka janganlah kamu mengikuti keduanya. hanya kepada-Ku-lah kembalimu, lalu aku kabarkan kepadamu apa yang telah kamu kerjakan.” (29: 8)
Al-Qur’an menyatakan :
•
“Dan jika keduanya memaksamu untuk mempersekutukan dengan aku sesuatu yang tidak ada pengetahuanmu tentang itu, Maka janganlah kamu mengikuti keduanya, dan pergaulilah keduanya di dunia dengan baik, dan ikutilah jalan orang yang kembali kepada-Ku, kemudian hanya kepada-Kulah kembalimu, Maka Kuberitakan kepadamu apa yang telah kamu kerjakan.” (31: 15)
Jika di bawah tekanan dari keadaan tak terelakkan seseorang tidak punya alternatif tetapi untuk menentang orang tua nya, ia perlu melakukannya dengan kesopanan dan bukan dengan kekerasan atau dengan suatu tindakan tidak sopan. Ia perlu perlakukan mereka dengan hormat dan sopan.
Jika orang tua bersikap terbuka sebagai musuh Islam, seseorang perlu menahan diri dari berdoa untuk mereka dan dari memohon kemurahan hati Allah. Al-Qur'an mengatakan :
•
“Mengapakah kamu tidak memerangi orang-orang yang merusak sumpah (janjinya), Padahal mereka telah keras kemauannya untuk mengusir Rasul dan merekalah yang pertama mulai memerangi kamu?. Mengapakah kamu takut kepada mereka Padahal Allah-lah yang berhak untuk kamu takuti, jika kamu benar-benar orang yang beriman.” (9: 113).
Senin, 17 Mei 2010
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar