JARINGAN ORGANISASI
Pola-pola imformal dari komunikasi organisasi yang dilakukan anggota, beperan dalam terujutnya Jaringan-jaringan komunikasi. Suatu jaringan adalah suatu pengelompokan dari anggota-anggota organisasi yang terlibat dalam integrasi yang berpola. Unit pusat analisis dari aktivitas dalam suatu jaringan adalah hubungan komunikasi antara dua anggota organisasi. Jaringan, berbeda dalam besarnya dan struktur. Rogers dan agarwala (1986 : 108142 ) mengidentifikasi tiga tipe jaringan.
1. Jarigan sistim secara keseluruhan mengambarkan pola komunikasi seluruh organisasi.
2. Jaringan klik mengidentifikasi kelompok-kelompok individu dan organisasi yang berkomunikasi yang lebig secara eksklusif dengan satu sama lain, dibanding dengan anggota lainnya.
3. Jarigan personal adalah individu-individu yang saling berintegrasi dengan anggota organisasi tertentu.
Jaringan personal dapat dalam bentuk dalam dua tipe radial, dan terpaut antara satu sama lain (interlocket). Dalam jaringan radial, seorang individu terintegrasi dengan anggota-anggota lain, sedangkan yang lainnya itu umumnya tidak berintegrasi satu sama lain; dalam jaringan yang interlocket, seluruh anggota berintegrasi. Karena seluruh anggota dalam jaringan berinterlocket di hubungkan oleh komunikasi terpola, mereka dikatakan sebagai memiliki integrasi komunikasi tingkat tinggi.
Jarigan personal terpaut penuh (interlocket) ini terinteraksi secara sempurna sebab terdapat ikatan yang kuat antara anggota jaringan. Anggota-anggota ini mempunyai kontak komiunikasi yang sibuk antara satu sama lain, dan seiring antara satu sama lain. Integrasi antara individu yang jarang mempunyai kontak komunikasi adalah petujuk dari lemahnya hubungan. Teori tentang hubungan lemah menegaskan bahwa, kekuatan imformasi dari ikatan jarigan yang lemah lebih besar dari kekuatan imformasi dari ikatan yang kuat. Yaitu, orang yanag umumnya tidak berintegrasi, mempunyai lebih banyak imformasi baru untuk berhubungan, disbanding dengan orang yang lebih sering berkomunikasi.
Berlawanan dengan itu, adalah lebih mudah berkomunikasi dengan orang yang paling mirip dengan kita, dibanding dengan membangun hubungan yang efektif dengan orang yang berbeda. Adalah sukar misalnya berhubungan secara interpersonal antara orang dari Negara dan latar belakan yang berbeda. Implikasi dari teori hubungan lemah dari anggota organisasi adalah bahwa, adalah baik untuk berusaha membangun hubungan komunikasi baru dan berbeda dalam organisasi, sebab ikatan lemahdapat memberi anggota organisasi perspektif yang dalam mengenai hubungan organisasi. Anjuran mengenai membentuk hubungan lemah terutama sekali penting untuk pimpinan organisasi yang membutuhkan impormasi relevan mengenai kegiatan-kegiatan, masalah-masalah, dan perobahan –perobahan.
Marge dan teman-teman (krep, 1986 : 219) mengemukakan tiga atribut struktural penting dalam jaringan komunikasi.
1. Parameter, yaitu luas dari jarinagan
2. Kesempurnaan, atau sejauh mana seluruh anggota dihubungkan dalam satu jaringan (jadi mengenai keterhubungan , atau interaksi jaringan)
3. Penyebaran atau variasi yang terjadi dalam jaringan, seperti misalnya dominasi jaringan oleh anggota, atau oleh suatu klik dalam jaringan sistim secara keseluruhan.
Metode penelitian untuk menganalisis jaringan telah di kembangkan utuk mengidentifikasikan jarigan komunikasi dalam organisasi. Analisis jaringan adalah teknik penelitian dimana anggota-anggota organisasi diminta mengidentifikasi dengan siapa mereka punya kontak komunikasi dalam organisasi, dan seberapa sering mereka punya kontak dengan lainnya. Dengan impormasi ini jaringan komunikasi imformal dalam organisasi ditetapkan biasanya dengan bantuan computer, yang memproses seluruh anggota sosimetrik yang dikumpukkan anggota-anggota organisasi.
Pertama, isolasi, adalah anggota-anggota organisasi yang mempunyai bubungan minimal dengan yang lainnya dalam organisasi. Individu-individu ini adalah orang yang menyembunyikan diri, atau orang yang dihindari dalam organisasi. Beberapa anggota dapat terisolasi dari sejumlah jaringan komunikasi, namun anggota utama dalam jaringan lain.
Kedua, Pimpinan opini adalah pimpinan impormal. Tidak perlu mereka ini sebagai pemegang otoritas formal dalam organisasi. Namun ia membimbing tingkah laku anggota-anggota organisasi dan mempengaruhi keputusan anggota-anggota organisasi.
Ketiga, Penjaga puntu adalah individu-individu yang mengontrol aliran komunikasi antara anggota-anggota organisasi. Mereka ini berbeda di tengah jaringan dan menyampai impormasi dari satu orang kepada orang lainnya, atau menyimpan impormasi. Pemjagaan pintu ini dapat membantu anggota kunci organisasi, seperti misalnya pimpinan-pimpinan, untuk menghindari beban imformasi dengan jalan menyalurkan hanya pesan-pesan penting pada mereka. Tentu saja penjaga pintulah yang mempunyai kekuasaan untuk memutuskan bahwa satu imformasi itu penting atau tidak penting, maka orang yang seharusnya mendapat imformasi itu akan tinggal tidak diberi imformasi. Peran penjaga pintu ini adalah amat penting, dan harus di embank oleh imdividu yang bertangung jawab.
Keempat, kosmopolit, adalah individu-individu yang menghubungkan organisasi dengan lingkungan, mereka mengumpulkan impormasi dari linkungan dan sebaliknya menyampaikan imformasi organisasi kepada wakil dari lingkungan.
Kelima, Jembatan, adalah anggota-anggota organisasi yang menghubungkan suatu klik, yaitu klik mereka, dengan anggota-anggota klik lainnya. Individu-individu ini membantu membagi informasi antara kedua klik, dan memfasilitasi koordinasi antar kelompok-kelompok.
Keenam, Penghubung (liaison), adalah sangat mirip dengan jembatan. Mereka adalah anggota-anggota organisasi yang menghubungkan dua klik dimana mereka bukanlah anggota kedua klik tersebut. Individu-individu ini juga membantu membagi informasi relevan antar klik-klik.
Senin, 17 Mei 2010
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar